KARAKTERISTIK MANAJEMEN NYERI PADA LANSIA DENGAN LOW BACK PAIN DI PUSKESMAS DEPOK III YOGYAKARTA

Nur Yeti Syarifah

Abstract


Latar Belakang: The International Association for the Study of Pain (IASP) mendefinisikan nyeri sebagai “an unpleasant sensory and emotional experience which we primarily associate with tissue damage or describe in terms of such damage, or both.” Definisi ini menyatakan bahwa nyeri merupakan phenomena kombinasi dari aspek sensory, emosional, dan kognitif dan eksistensi dari keadaan pathology fisik tidaklah mutlak muncul pada pasien yang sedang mengalami nyeri. (The IASP, dalam Parrot,2002) 1 . Gejala nyeri punggung bawah (low back pain) bervariasi mulai dari rasa nyeri ke sensasi tertusuk atau tertembak. Rasa sakit ini dapat membuat penderita sulit untuk bergerak atau berdiri tegak2.

Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui gambaran penatalaksanaan non farmakologi nyeri pada lansia dengan Low Back Pain di Puskesmas Depok III Yogyakarta.

Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan desain penelitain kualitatif dengan teknik wawancara terstruktur. 

Hasil: Penatalaksanaan nyeri punggung bawah yang digunakan ke-2 partisipan untuk mengurangi nyeri yang dirasakan dalam penelitian ini adalah penatalaksanaan onfarmakologi dengan fisioterapi atas indikasi dari dokter, fisioterapi dilakukan 6 kali terapi, bentuk terapi yang dijalani yakni terapi panas, terapi listrik, massage, dan latihan gerakan. Kesimpulan: Sebelum dilakukan penatalaksanaan nonfarmakologi nyeri yang dirasakan partisipan termasuk dalam nyeri sedang diukur menggunakan Visual Analogue Scale. Setelah dilakukan terapi tersebut nyeri punggung yang dirasakan partisipan berkurang menjadi nyeri ringan diukur menggunakan Visual Analogue Scale.


Keywords


Low back pain;manajemen nyeri;lansia

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.47317/mikki.v5i1.30

Copyright (c) 2018 MIKKI

View My Stats