Analisis Tingkat Pengetahuan Siswa Dan Siswi SMK Kesehatan Mengenai Donor Darah dan Transfusi Darah
Abstract
Permintaan atau kebutuhan darah, diperkirakan jumlahnya akan semakin tinggi. Kebutuhan ini dapat meningkat karena semakin besarnya beberapa kasus penyakit yang muncul di rumah sakit dan harus ditangani dengan pengobatan menggunakan darah dengan cara transfusi darah. Kebutuhan darah yang meningkat ini akan dapat diimbangi dengan banyaknya jumlah pendonor yang mendonorkan darahnya, sehingga UTD dapat menyimpan banyak stok darah dan dapat memenuhi kebutuhan darah atau permintaan darah dari rumah sakit (Anggraeni, 2022). Dalam penelitian malako et al (2019) menyatakan bahwa sebesar 180 orang memiliki pengetahuan baik tentang donor darah, akan tetapi sebagian masyarakat tidak melakukan donor darah. Tingkat pengetahuan mengenai transfusi darah dalam beberapa naskah publikasi dilakukan pada perawat, dan belum pernah dilakukan pada responden siswa-siswi SMK Kesehatan. Dari pernyataan tersebut, maka tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswa dan siswi SMK Kesehatan mengenai donor darah dan ransfusi darah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, dengan desain studi cross-sectional. Teknik pengambilan data menggunakan kuesioner. Responden berjumlah 40 orang dari SMK Kesehatan Sadewa Yogyakarta. Analisis data menggunakan metode SPSS. Hasil penelitian yaitu diperoleh pengetahuan yang sangat baik pada siswa dan siswi SMK Kesehatan Sadewa sebesar 80 % mengenai donor darah dan transfusi darah, dan hasil uji validitas beserta reabilitas dinyatakan signifikan dan faktor yang mempengaruhi pengetahuan yaitu berdasarkan usia, jenis kelamin dan pendidikan.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)DOI: https://doi.org/10.47317/jkm.v17i2.663
Statistik Pengunjung