Identifikasi faktor risiko kondisi fisik rumah dengan kejadian penyakit Tuberkulosis (TB) paru
Abstract
Kondisi sehat menjadi faktor penting dalam mempengaruhi kualitas hidup manusia. Hal ini juga mencerminkan pemenuhan kebutuhan dasar manusia dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan. Peningkatan kualitas kesehatan, termasuk dalam hal pemukiman atau tempat tinggal penting untuk diperhatikan, karena berkaitan erat dengan pembangunan kualitas hidup khususnya sumber daya manusia. Dengan kondisi kualitas hunian atau tempat tinggal yang sehat, kualitas SDM yang tinggi dapat dicapai. Salah satu faktor pengetahuan dan perilaku didalam mengelola tempat tinggal merupakan salah satu factor pemicu timbulnya penyakit salah satunya adalah penyakit TB Paru. Angka kesembuhan BTA Positif pada pasien dari tahun ke tahun menunjukkan fluktuasi, yang disebabkan oleh perbedaan tipe atau karakter pasien yang ditemukan setiap tahunnya. Jumlah pelayanan TB sesuai standar pada tahun 2019 mencapai 299 terduga TB. Hasil kajian dalam Workshop Capaian TB di Kabupaten Sleman telah mengindikasikan keberhasilan pelaksanaan Program Penanggulangan TB. Model inovasi program pengendalian dan penanggulangan Tuberkulosis dengan slogan Program “Perangi Gejala Batuk Kurang dari 2 minggu”. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kondisi fisik rumah dengan kejadian penyakit Tuberkulosis (TB) Paru di Bogem, Tamanmartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Jenis penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, menggunakan uji analisis Chi-Square. Hasil analisis menujukkan bahwa rumah dalam kategori tidak sehat sebanyak 47 rumah (61%) sedangkan rumah dalam kategori sehat sebanyak 30 rumah (39%). Anggota keluarga yang menderita sakit sebanyak 40 orang (52%) sedangkan anggota keluarga yang sehat sebanyak 37 orang (48%). Uji analisis menghasilkan nilai signifikasi p=0,508 dengan nilai OR 1,36.
Kesimpulan penelitian ini menunjukkan tidak terdapat hubungan antara kondisi fisik rumah dengan kejadian penyakit Tuberkulosis (TB) Paru, rumah dengan kategori tidak sehat mempunyai kecenderungan peluang sebesar 1,36 kali lebih besar untuk terjadi kesakitan jika dibandingkan dengan rumah dengan kategori sehat.
Keywords
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.47317/mikki.v14i1.729
Copyright (c) 2025 Mikki: Majalah Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Indonesia
View My Stats