Gambaran penderita HIV-AIDS
Abstract
Latar Belakang : AIDS didefinisikan sebagai suatu sindrom atau kumpulan gejala penyakit dengan karakteristik defisiensi kekebalan tubuh yang berat dan merupakan manifestasi stadium akhir infeksi HIV. HIV menjadi penyebab utama menurunnya sistem imun sekunder, yang lambat laun akan mengarah pada stadium AIDS. Yogyakarta merupakan daerah yang memiliki keistemewaan sebagaii kota wisata dan kota pelajar sehingga banyak masyarakat yang datang dan berkunjung dari berbagai daerah untuk berwisata ataupun tinggal di Yogyakarta sebagai mahasiswa. Sehingga dengan beraneka ragam budaya, suku dan ras perlu diketahui status kesehatan tertama kasus HIV AIDS.
Tujuan : Penelitian ini untuk menegathui gambaran penderita HIV AIDs di wilayah kabupaten Sleman
Metode : Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah penderita HIV-AIDS di depok Sleman. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh penderita HIV-AIDS yang berada di depok Sleman tahun 2016. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling. Instrumen yang digunakan adalah format isian laporan program surveilans penderita HIV-AIDS. Laporan diperoleh dari Rumah Sakit, Pusat Kesehatan Masyarakat, Balai Pengobatan Paru-paru (BP4) dan Klinik Persatuan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) yang secara rutin memberi laporan ke Dinas Kesehatan Kabupaten. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kemudian dijelaskan secara naratif.
Hasil : Gambaran karekteristik HIV AIDS menunjukkan laki-laki lebih besar daripada wanita. Gambaran karekteristik berdasarkan umur dari tahun ketahun mengalami naik turun, terendah pada usia kurang dari 1 tahun berjumlah 1 responden pada tahun 2014 dan terjadi peningkatan pada usia 20-29 tahun terjadi pada tahun 2013 berjumlah 49 responden, sedangkan pada usia 30-39 tahun terjadi pada tahun 2014 berjumlah 49 responden. Karekteristik responden pada tahun 2010-2014 tertinggi pada tahun 2013 pada pekerja wiraswasta sebanyak 29 responden dan terendah pada sopir angkut di tahun 2014. Pola kecenderungan responden berdasarkan asal wilayah tahun 2010-2014. Kejadian HIV-AIDS berdasarkan wilayah mengalami peningkatan pada tahun 2014 di wilayah depok sebanyak 31 responden. Pola kecenderungan terjadinya HIV AIDS meningkat pada tahun 2013 sebanyak 77 responden pada heterosex dan menurun pada tahun 2014 menjadi 64.
Kesimpulan : Kejadian HIV-AIDS berdasarkan jenis kelamin terbanyak pada laki-laki, kejadian HIV-AIDS berdasarkan umur terbanyak pada kelompok umur 20-29 tahun, kejadian HIV-AIDS berdasarkan pekerjaan terbanyak lain-lain, kejadian HIV-AIDS berdasarkan wilayah terbanyak pada wilayah depok, kejadian HIV-AIDS berdasarkan faktor resiko terbanyak pada heteroseksual, kejadian HIV-AIDS berdasarkan prevalensi terbanyak pada tahun 2014
Keywords
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.47317/mikki.v10i2.381
Copyright (c) 2021 MIKKI (Majalah Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Indonesia)
View My Stats