INTENSITAS KEBISINGAN DENGAN GANGGUAN FISIOLOGI DAN GANGGUAN KOMUNIKASI PADA PEKERJA DI CV SINAR ALBASIA UTAMA YOGYAKARTA

Novita Sekarwati, Muryani Muryani

Abstract


Latar Belakang : Kebisingan yaitu bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan. Bising menyebabkan berbagai gangguan terhadap tenaga kerja, seperti gangguan fisiologis, gangguan psikologis, gangguan komunikasi dan ketulian.

Tujuan penelitian : Mengetahui hubungan intensitas kebisingan dengan gangguan fisiologi dan gangguan komunikasi pada pekerja di CV Sinar Albasia Utama

Metode penelitian : Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel diambil dengan metode simpel random sampling. Data yang dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan uji Chi-square dan uji Fisher dengan tingkat kepercayaan 95% taraf kesalahan 0,05 (5%).

Hasil : hubungan intensitas kebisingan dengan gangguan komunikasi didapatkan nilai p sebesar 0.128 sehingga nilai p>0,05 yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara intensitas kebisingan dengan gangguan komunikasi. Hubungan intensitas kebisingan dengan gangguan fisiologi didapatkan nilai p sebesar 0.382 sehingga nilai p>0,05 yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara intensitas kebisingan dengan gangguan fisiologi.

Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan antara intensitas kebisingan dengan gangguan komunikasi dengan nilai p=0,128. Tidak terdapat hubungan antara intensitas kebisingan dengan gangguan fisiologi dengan nilai p=0,382.

 


Keywords


Intensitas kebisingan; gangguan fisiologi; gangguan komunikasi.

Full Text:

PDF

References


Tarwaka. 2014. Ergonomi Industri. Surakarta : Harapan Press.

Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 5 Tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja

Suma’mur. 2013. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (Hiperkes). Jakarta: Sagung Seto.

Soeripto M. Higiane Industri. Balai penerbit FK UI. Jakarta; 2008

Suma’mur. 2009. Hiegiene Perusahaan dan Keselamatan Kerja. Jakarta : CV Sagung Seto.

Rusiyati, Dkk. Hubungan Paparan Kebisingan dengan Gangguan Pendengaran pada Pekerja Industri Kerajinan Pandai Besi Di Desa Hadipolo Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus. 2012. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia [Online] 11:2. Didapatkan dari: https://docplayer.info/45080143-Hubungan-paparan-kebisingan-dengan-gangguan-pendengaran-pada-pekerja-industri-kerajinan-pandai-besi-di-desa-hadipolo-kecamatan-jekulo-kabupaten-kudus.html. [Diakses: 5 Juli 2019]

Rachmawati, I. A. 2015. Hubungan Antara Intensitas Kebisingan dengan Keluhan Non auditory effect di Area Turbin dan Boiler Pembangkit. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember Didapatkan dari:https://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/65795/102110101010_Ike%20Agustin%20Rachmawati.pdf?sequence=1. [Diakses : 12 Februari 2019]

Rahmawati, E.D.A. 2015. Dampak Intensitas Kebisingan terhadap Gangguan Pendengaran (Auditory Effect) pada Pekerja di Pabrik I PT Petrokimia Gresik. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Jember. Didapatkan dari: https://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/68768/Evie%20Dyah%20Ayu%20Rahmawati%20-%20112110101005.pdf?sequence=1. Diakses : 05 juli 2019

Dewanty, R. A dan Sudarmaji. 2015. Analisis Dampak Intensitas Kebisingan terhadap Gangguan Pendengaran Petugas Laundry. Jurnal Kesehatan Lingkungan [Online] 8: 2. Universitas Airlangga. Didapatkan dari: https://e-journal.unair.ac.id/JKL/article/download/8016/4750. [Diakses 05 Juli 2019]

Pangemanan, D. H. C. 2012. Pengaruh Pajanan Bising terhadap Pendengaran dan Tekanan Darah pada Pekerja Game Center di Kota Manado. Jurnal Biomedik [Online] 4: 3. Didapatkan dari: https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/biomedik/article/view/1220/990. [Diakses: 05 Juli 2019]




DOI: https://doi.org/10.47317/jkm.v15i1.383

Statistik Pengunjung