FAKTOR RESIKO DAN SPASIAL KASUS TB PARU PADA MASYARAKAT TERPENCIL DI WILAYAH PERBATASAN (STUDI KASUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEPAUK KABUPATEN SINTANG)

Ria Risti Komala Dewi, Selviana Selviana

Abstract


ABSTRAK
Angka notifikasi kasus TB Paru Kabupaten Sintang pada tahun 2015 sebesar 114/100.000 penduduk
dimana angka ini lebih tinggi dari pada angka notifikasi kasus di Provinsi yang sebesar 103/100.000..
Salah satu puskesmas yang jumlah kasus TB Parunya selalu tinggi adalah Puskesmas Sepauk.
Puskesmas Sepauk memiliki jumlah kasus TB nomor 4 paling tinggi diantara 20 puskesmas yang ada
di Kabupaten Sintang. Menganalisis faktor resiko dan gambaran spasial kasus TB Paru di wilayah
kerja Puskesmas Sepauk Kabupaten Sintang. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan
desain penelitian kasus kontrol. Jumlah sampel menggunakan perbandingan 1:2 yang artinya 23 kasus
tuberkulosis paru dan 46 kontrol dengan total keseluruhan 69 sampel. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa ada hubungan antara pencahayaan (p value= 0,021), suhu kamar (p value= 0,021) dan
kelembaban (p value = 0,005) dengan kejadian TB Paru. Sementara kepadatan hunian, jarak
pelayanan kesehatan dan ventilasi tidak terdapat hubungan dengan kejadian TB Paru. Berdasarkan
analisis spasial sebaran kasus didapatkan pola penyebaran kasus TB paru mengikuti aliran sungai dan
jarak antara rumah penderita dengan penderita lainnya saling berdekatan. Terdapat hubungan yang
siginifikan antara pencahayaan, suhu kamar dan kelembaban dengan kejadian TB Paru.

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.47317/jkm.v12i1.152

Statistik Pengunjung